Pablo Picasso
Bergabungnya
aku dengan partai komunis adalah langkah logis dalam hidup dan karyaku serta
memberikan serta makna hidup pada hidup dan karyaku itu. Melalui desain dan
warna, aku berusaha masuk lebih dalam pada pengetahuan tentang dunia dan
orang-orang sehingga pengetahuan ini bisa membebaskan kita. Dengan cara sendiri
aku mengatakan apa yang selalu aku pertimbangkan paling benar, satu-satunya
yang terbaik, dan juga paling indah. Namun,
selama berada dalam tekanan dan
pemberontakan, aku merasa bahwa itu tidak cukup; bahwa aku harus melawan bukan
hanya dengan lukisanku tetapi dengan seluruh hidupku. Sebelumnya, saat masih
dalam tingkat “keluguan” tertentu, aku tidak memahami ini.
Aku menjadi
seorang komunis, karena partai kami berjuang lebih dari parta-partai lain untuk
mengetahui dan membangun sebuah dunia lebih baik, menciptakan para pemikir yang
lebih jernih, lebih bebas dan lebih bahagia. Aku menjadi seorang komunis karena
kaum komunislah yang paling berani di Prancis, Unisoviet, sebagaimana mereka
berada di negriku, Spanyol. Aku tidak pernah merasa lebih bebas dan lebih
legkap sejak bergabung dengan partai komunis. Sementar aku menunggu Spanyol
bisa mengambilku kembali, partai kominis Prancis adalah tanah leluhurku. Disana
aku menemuka kembali kawan-kawanku, ilmuan-lmua besar seperti Paul Langevin dan
Frederick Joliet Corie, para penulis besar semisal Louis Aragon, Paul Eurad,
Serta begitu banyak wajah para pemberontak Paris. Aku kembali berada di antara
saudara-saudaraku.
Saya menulis kembali dari buku berjudul “Menjadi Kiri itu seksi”.
Penerjemah: M.Rodhi As’ad
Hanya untukmu kawan,
Salam
Patrie o Muerte
Yason Ngelia
Jakarta, Mei 2016
No comments:
Post a Comment